"Sebenarnya kalau bicara ideal kebutuhan hidup di Samarinda minimal Rp3,5 juta, namun untuk kondisi sekarang menurut saya di angka Rp 3 juta sudah proporsional dengan situasi yang ada," ungkapnya Senin (22/11/2021).
Meski demikian, ia meminta ada kearifan dari pekerja serta pihak perusahaan dalam menyikapi persoalan upah ini. Ia sampaikan dalam skema bekerja, perusahaan dan pekerja harus dapatkan sistem yang saling menguntungkan.
Saat ini, ia harap semua pihak bisa bijak dalam kondisi pandemi COVID-19 ini. Harapannya, ke depan, ekonomi Samarinda bisa bertumbuh naik yang bisa berimbas pada pendapatan buruh.
"Apabila perekonomian sudah membaik, sektor riil sudah berjalan dan pandemi sudah tidak ada, (UMK) bisa menyesuaikan, karena kehidupan layak saat ini minimal Rp 3,5 juta," katanya.
(advertorial)