POJOKNEGERI.COM -Persoalan tambang di Samarinda juga sampai menganggu kalangan akademisi.
Peliknya aktivitas pertambangan yang kerap menuai polemik diadukan aliansi Dosen Universitas Mulawarman di Polres Kutai Kartanegara (Kukar), Senin (1/11/2021) siang tadi.
Masih bertumpu dipersoalan sebelumnya, yakni tentang penambangan emas hitam di dekat laboratorium Fakultas Pertanian Unmul, di kawasan Desa Manunggal Jaya, Tenggarong Seberang, Kukar.
Tim redaksi pojoknegeri.com himpun informasi perihal hal itu
1. Kerukan tanah menumpuk di sekitar laboratorium
Dalam laporannya kepada pihak berwajib, Dekan Fakultas Pertanian, Rusdiansyah mengatakan, sejatinya aktivitas galian emas hitam tak masuk secara langsung di tanah lahan Unmul. Tepatnya di sekitar laboratorium pertanian.
Hanya saja, aktivitas ekstraktif tersebut tetap menimbulkan dampak. Yakni dampak hasil kerukan tanah yang menumpuk di sekitar laboratorium pertanian Unmul.
"Bukan masuk ke wilayah laboratorium Unmul, tapi memberikan dampak bagi kebun di pusat penelitian. Tanah hasil kupasan lahan dan batu bara yang dikeruk di tumpuk di wilayah tanah kita," ungkap Rusdiansyah, siang tadi.
2. Aktivitas tambang beroperasi sejak setahun terakhir