POJOKNEGERI.COM - Penolakan ibu hamil yang akan melakukan persalinan di salah satu Puskesmas Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur, menjadi sorotan di masyarakat beberapa waktu ini.
Berdasarkan informasi yang beredar, ibu hamil ini hendak melakukan persalinan namun ditolak oleh Puskesmas Kariangau, Balikpapan.
Dengan terpaksa, bayi pun harus dilahirkan di dalam mobil pribadi milik keluarga pasien, saat tengah malam di depan komplek Kuburan Muslim Kariangau.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty, mengkonfirmasi kejadian ini.
Dari pihaknya menyampaikan permintaan maafnya kepada keluarga ibu hamil yang tertolak tersebut.
"Iya kami memohon maaf atas kejadian penolakan pasien ibu hamil di Puskesmas Kariangau tersebut, akan kami lakukan pembinaan kepada tim di sana," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty dihubungi Jumat (24/12/2021).
Pasca kejadian ini tentu pihaknya akan melakukan evaluasi dan memberikan pembinaan kepada petugas pelayanan di Puskesmas Kariangau tersebut.
Penolakan ini diketahui karena kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Puskesmas Kariangau 24 jam tersebut.
Wanita yang akrab disapa Dio ini mengatakan bahwa pihaknya telah menginstruksikan tim dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan untuk bertugas di Puskesmas usai adanya kejadian tersebut.
"Oiya sudah saya tugaskan tim Dinkes untuk ke Puskesmas Kariangau," katanya.
Pihaknya pun telah melakukan audit terhadap kasus ini dan mendengarkan semua masukan yang datang.
"Kami mengevaluasi terhadap semua komplain yang terjadi di puskesmas, baik puskesmas yang 24 jam ataupun yang puskesmas rawat jalan," katanya.
Dihimpun tim redaksi, seorang wanita yang bernama Samiatun harus melahirkan di dalam mobil.
Tepatnya lokasi mobil saat itu ada di depan kuburan muslimin Karingaiu, Balikpapan.
Kejadian itu terjadi pada Selasa (21/12/2021) lalu, saat menjelang tengah malam.
Samiatun sempat mendatangi Puskesmas Kariangau, tetapi di tempat itu, ia tak bisa melakukan persalinan.
Hal itu dikarenakan saat dalam proses menuju persalinan itu, tak ada dokter jaga yang ada di lokasi.
Samiatun kemudian disarankan untuk dirujuk ke rumah sakit lainnya.
Namun, belum sempat menuju ke rumah sakit lain, air ketuban wanita hamil itu pecah.
Dalam suasana kalut, akhirnya Samiatun harus melahirkan di dalam mobil.
Beruntung, Samiatun dan bayinya dalam keadaan selamat usai peristiwa itu terjadi.
(redaksi)