"Soon we post some critical data of Medan Universities," kata mereka, seraya ingin membalas.
Hacker India mengklaim bahwa mereka berhasil mendapatkan data pribadi berupa KTP, transkrip nilai S1, Kartu Keluarga, transkrip nilai S2 hingga ijazah S2.
Meski begitu belum diketahui berapa banyak yang terpengaruh dan apakah data yang mereka tebar benar-benar valid.
Sementara di saluran Telegram, kelompok hacker Indonesia lainnya, Ganosec Team, menulis bahwa itu hanya Google Dork.
"Terrible as a child just learning dorking data anonymous India," tulis Ganosec Team.
Google Dork adalah metode penggunaan mesin pencari Google untuk mendapatkan informasi sensitif yang tidak ada di internet.
(redaksi)