Juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov mengatakan, tren semakin menguat terhadap dolar sebagai mata uang cadangan, seraya mengatakan bahwa "semakin banyak negara beralih menggunakan mata uang nasional dalam perdagangan dan aktivitas ekonomi luar negeri mereka."
Sejumlah Anggota BRICS Optimistis Trump Tidak akan Menghalangi BRICS Dilansir dari TASS, kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih pada Januari 2025 tidak akan menghalangi perkembangan BRICS.
Negara-negara anggota akan terus memperkuat kerja sama ekonomi, terlepas dari kebijakan pemerintahan baru AS, kata Jose Juan Sanches, presiden lembaga analisis Brasil CMA Group, kepada TASS.
"Kita dapat mendekati masalah ini dari dua perspektif: ekonomi dan politik. Dari sudut pandang ekonomi, yang perkembangannya semata-mata bergantung pada situasi pasar global, tidak akan ada masalah," katanya, menanggapi pertanyaan tentang masa depan BRICS di bawah kepemimpinan Trump.
Namun, analis tersebut mengakui bahwa di bawah presiden baru, Amerika Serikat mungkin akan berupaya menghalangi perluasan BRICS lebih lanjut, khususnya penyertaan negara-negara mitra ke dalam kerangka "BRICS Plus".
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan jika ancaman Trump kemungkinan memang bisa membuat BRICS terpecah. Namun jika ancaman itu diberlakukan, satu hal yang pasti adalah akan semakin banyak negara yang mulai menentang monopoli Barat.
(*)