POJOKNEGERI.COM - Kunjungan dilakukan pihak Komisi III DPR RI ke Desa Wadas dalam beberapa hari ini.
Dalam kunjungan itu, ada beberapa hal yang didapatkan Komisi III, termasuk diantaranya adalah ruang dialog yang tersumbat.
Itu disebut dialami oleh warga Desa Wadas.
"Nah ada beberapa hal yang kita dapatkan. Pertama kita melihat bahwa sebenarnya seluruh masyarakat Desa Wadas ini menjadi korban, korban akibat tersumbatnya ruang dialog ketika mereka dihadapkan pada pilihan untuk bersedia atau tidak bersedia tanahnya untuk dijadikan tambang batu sebagai bahan baku pembangunan bendungan," kata anggota Komisi III DPR, Taufik Basar, kepada awak media saat dimintai konfirmasi soal kunjungan ke Desa Wadas, Jumat (11/2/2022).
Selain itu, diketahui pula bahwa Desa Wadas bukanlah menjadi lokasi untuk dibangunnya Bendungan Bener, tetapi menjadi tempat untuk bahan baku pembangunan Bendungan Bener itu.
"Jadi Desa Wadas bukan tempat yang akan digenangi bendungan, bukan, bukan tempat yang akan dibangun bendungannya. Tetapi tempat bahan baku untuk membangun bendungan tersebut," imbuh Taufik.
Ganjar minta maaf
Sebelumnya, adanya aparat kepolisian yang masuk ke Desa Wadas juga sudah diketahui oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Pada Rabu (8/2/2022), Ganjar Pranowo mendatangi Desa Wadas dan bertemu dengan warga.
Di kesempatan itu, ia menyampaikan permintaan maaf dan menyatakan dirinya bertanggung jawab.
"Bapak Ibu yang sangat saya hormati. Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat, wabil khusus masyarakat Purworejo, wabil khusus masyarakat Desa Wadas. Saya minta maaf dan saya yang bertanggung jawab," ujarnya.
"Kemarin malam saya sudah menelepon Pak Kapolda dan Pak Wakapolda. Saya menyampaikan agar warga Wadas dibebaskan dan kami bersepakat insyallah hari ini warga akan dipulangkan.
Selanjutnya, kami membuka ruang dialog dengan fasilitasi Komnas HAM agar penyelesaian masalah ini menjadi kebaikan untuk semua pihak," ujar Ganjar dikutip dari IG @ganjar_pranowo.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)