Yang saya khawatirkan justru, ketika isu kebangkitan agama ini dimaksudkan untuk menutupi ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat oleh oknum-oknum penguasa. Ibarat kata, mengutip Manlio Graziano, bahwa bentuk-bentuk “relijiusitas akar rumput” bisa menjadi pelindung atas risiko kerusuhan sosial politik.
Ibarat kata, kecenderungan agama menduduki panggung (ruang) publik, akibat negara kurang berhasil mengayomi warga negaranya dari segi kehidupan dan layanan sosial.
Di sisi yang lain, fenomena ini tidak serta-merta berdiri sendiri, dan murni kegelisahan warga di ruang publik semata. Beberapa kebijakan bermotif agama sebagai tujuan politik juga ikut melebarkan “penyalahgunaan” tersebut, yang justru semakin mengaburkan toleransi, nilai tradisi-budaya yang selama ini kita anut dan implementasikan jauh-jauh hari sebelum fenomena ini menjadi tren “pembodohan.”
Saya hanya mereview….!
Ditulis oleh Sonny Majid, Pembelajar dari Lingkar Kaji Isu-Isu Strategis
(redaksi)