"Kalau dilakukan penggalian secara konvensional, satu memakan waktu yang panjang pasti ada efek terhadap lancar atau tidaknya lalu lintas," ucapnya.
Ia menyebutkan bahwa HDD memungkinkan penggalian dengan membuka dua lubang saja dan bisa mencakup panjang 250 hingga 500 meter dalam waktu sekitar 14 hari tanpa membongkar seluruh area yang dilalui.
Teknik HDD, yang disampaikan oleh tim PLN, juga menawarkan keunggulan dalam hal akurasi dan minimalnya gangguan terhadap utilitas publik yang ada.
“Teknik penggalian HDD itu horizontal directional drilling, biayanya memang lebih mahal, sekitar satu juta dua ratus per meter, tetapi sangat efisien,”ungkapnya
Andi Harun juga menegaskan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengimplementasikan teknologi ini, termasuk PDAM yang bisa menggunakan teknik yang sama untuk penanaman pipa.
“Kita akan komunikasi lanjut dengan pihak terkait dan mencari objek yang akan kita try out sebagai proyek pertama pemasangan kabel dengan sistem tanam,” ujarnya.
Salah satu contoh lokasi yang diusulkan untuk penerapan awal teknologi ini adalah Jalan Agus Salim dan Abu Hasan.
"Di jalan Agus Salim dan Abu Hasan, kabel-kabel listrik saling melintang dan bercampur antara kabel PLN, Telkom, dan lainnya. Ini harus kita tata," katanya.
Menanggapi pertanyaan tentang keamanan kabel bawah tanah di kawasan yang sering tergenang air, Andi Harun memastikan bahwa teknologi dan standar kabel yang digunakan oleh PLN sudah sangat berkembang dan aman.