IMG-LOGO

IMG
Home Daerah Wali Kota Andi Harun Dorong Tempat Ibadah Berperan Aktif Bantu Pengentasan Kemiskinan di Samarinda
daerah | umum

Wali Kota Andi Harun Dorong Tempat Ibadah Berperan Aktif Bantu Pengentasan Kemiskinan di Samarinda

Alamin - 23 Maret 2025 16:24 WITA

Wali Kota Andi Harun Dorong Tempat Ibadah Berperan Aktif Bantu Pengentasan Kemiskinan di Samarinda

Upaya pengentasan kemiskinan dan stunting terus dilakukan Pemkot Samarinda.Teranyar, Wali Kota Samarinda, Andi Harun menekankan pentingnya kerja sama...


IMG
Wali Kota Samarinda, Andi Harun/Foto: FB Pemkot Samarinda

 POJOKNEGERI.COM - Upaya pengentasan kemiskinan dan stunting terus dilakukan Pemkot Samarinda.


Teranyar, Wali Kota Samarinda, Andi Harun menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh masyarakat, serta tempat ibadah dalam menuntaskan permasalahan tersebut.


Andi Harun mengajak tempat ibadah seperti masjid dan gereja untuk berperan aktif dalam membantu warga miskin di sekitar mereka.


Menurutnya, tempat ibadah memiliki potensi besar dalam pemberdayaan sosial yang dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan di Samarinda.


"Misalnya, di suatu masjid terdapat sekitar 20 warga miskin. Tanpa harus menunggu pemerintah turun tangan, masjid tersebut bisa langsung membantu mereka. Jika warga tersebut memiliki tempat tinggal yang tidak layak huni, masjid bisa ikut serta dalam program bedah rumah," ujar Andi Harun.


Ia mengakui bahwa selama ini pemerintah telah menjalankan program bedah rumah bekerja sama dengan perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), namun cakupannya masih terbatas.


Oleh karena itu, jika tempat ibadah turut serta, maka jumlah penerima manfaat bisa lebih banyak dan prosesnya bisa lebih cepat.


"Kalau ada masjid yang bisa membiayai bedah rumah bagi warga miskin, itu akan sangat membantu. Tidak harus selesai dalam satu bulan, bisa dua bulan atau lebih. Yang penting, tempat ibadah yang ada dapat ikut berperan dalam mengurangi angka kemiskinan di sekitarnya," lanjutnya.


Andi Harun juga mengingatkan pengurus masjid agar dana infaq yang terkumpul tidak hanya disimpan, tetapi digunakan untuk kepentingan umat.


Ia menyoroti adanya masjid yang memiliki dana infaq hingga Rp400 juta selama dua tahun, yang seharusnya bisa dimanfaatkan sebagian untuk program pemberdayaan masyarakat sekitar.


"Separuhnya saja digunakan untuk memberdayakan umat di sekitar lingkungan masjid, itu sudah sangat membantu. Dengan demikian, tempat ibadah tidak hanya menjadi pusat pembelajaran agama, tetapi juga berperan dalam pengentasan kemiskinan dan mengatasi masalah sosial di sekitarnya," tegasnya.


Andi Harun menekankan bahwa jika seluruh tempat ibadah di Samarinda ikut berperan aktif dalam gerakan ini, dampaknya akan sangat besar.


Ia optimistis Samarinda bisa menjadi contoh nasional dalam pembangunan masyarakat berbasis tempat ibadah.


"Jika ini menjadi gerakan bersama, insyaAllah kita bisa menurunkan angka kemiskinan hingga titik terendah. Kami juga akan menyampaikan gagasan ini ke Kementerian Agama agar bisa diterapkan lebih luas," pungkasnya.


Sebagai informasi, persentase penduduk miskin di Samarinda terus mengalami penurunan.


Berdasarkan data per 30 November 2024, jumlah penduduk miskin tercatat sebesar 4,3 persen dari total populasi 868,5 ribu jiwa.


Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,51 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam 10 tahun terakhir, tren kemiskinan di Samarinda terus menurun dari 4,82 persen menjadi 4,3 persen, menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS). (*)


Berita terkait