POJOKNEGERI.COM - I didn't hear what you were saying
(Aku tak mendengar yang kau katakan)
I live on raw emotion, baby
(Aku hidup ikuti emosi, kasih)
I answer questions, never maybe
(Kujawab pertanyaan, tak pernah dengan jawaban mungkin)
And I'm not kind if you betray me
(Dan aku takkan berbaik hati jika kau khianati aku)
So, who the hell are you to save me?
(Jadi, memangnya siapa dirimu mau menyelamatkanku?)
I never would have made it, babe
(Aku takkan pernah bisa, kasih)
Itu lirik lagu Maroon 5 "Wake Up Call". Dinyanyikan Adam Levine, penyanyi kelahiran LA yang kemudian menikahi model Victoria Secret, Behati Prinsloo.
Lagunya diiringi musik semangat, Rock banget. Meskipun liriknya sebenarnya sedih.
Menceritakan seorang lelaki yang memergoki kekasihnya tidur bersama orang lain di pagi hari.
Amarahnya memuncak hingga ia berkeinginan menembak mati lelaki itu.
-----
8 Juli 2022
Di tanggal itulah diduga Irjen Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E menembak Brigadir J. Diduga pula Sambo ikut lakukan penembakan.
Kasus ini runningnya lumayan panjang.
Juli - Agustus, itu saja sudah dua bulan. Belum lagi menunggu pengadilan, atau justru kasus yang kemungkinan bisa melebar ke ranah judi online, ya ditunggu saja.
Beberapa hal menarik perhatian penulis dalam kasus ini.
Pertama adalah sosok tersangka pelaku.
Ada seorang jenderal, bintang dua, berpangkat Irjen, berprofesi sebagai kepala divisi profesi dan pengamanan.
Jenderal bintang 2 itu memerintahkan ajudannya untuk menembak korban di rumah dinasnya.
Dalam pemeriksaan di Bareskrim Polri pada Kamis 11 Agustus 2022, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajad menyebut bahwa Sambo marah dan emosi.
Emosi itu yang mendasari Sambo merencanakan pembunuhan.
"Telah mengalami tindakan yang melukai harkat martabat keluarga yang terjadi di Magelang yang dilakukan oleh almarhum Yoshua oleh karena itu kemudian tersangka FS memanggil tersangka RR dan tersangka RR untuk melakukan pembunuhan untuk merencanakan pembunuhan terhadap almarhum Yoshua," kata Andi Rian
Kedua, peristiwanya dibumbui unsur kebohongan.
Sudah kadung diketahui, bahwa awalnya, peristiwa ini diskenariokan tembak-menembak.
Kemudian terungkap tak jadi tembak-menembak, melainkan penembakan saja.
Kalau pun kasus ini jadi alur cerita sebuah novel, ada kemungkinan laku terjual. Pelakunya orang besar, kasusnya membuat orang meninggal, ada bumbu-bumbu intrik kebohongan di sela cerita.
-----
Wake up call
(Panggilan bangun pagi)
Caught you in the morning with another one in my bed
(Pergokimu di pagi hari dengan orang lain di ranjangku)
Don't you care about me anymore?
(Tidakkah kau peduli lagi padaku?)
Don't you care about me?
(Apa kau tak peduli padaku?)
I don't think so
(Kurasa begitu)
Apa yang dilakukan Brigadir J hingga melukai harkat martabat keluarga, belum diketahui detail.
Pelecehan seksual kah? Perkosaan kah?
"Saya kira saya nggak bicara menjijikkan di sudut itu. Jadi begini saya sudah jelaskan pertanyaan itu kepada Kompas TV, iya lah masa saya suruh menjelaskan begitu, itu orang dewasa katanya itu pelecehan, pelecehan itu kan ada prosesnya. Maaf apakah buka baju, apakah menunjukkan barang tertentu, atau bagaimana pelecehannya itu mungkin hanya boleh didengar orang dewasa," kata Mahfud MD Ketua Kompolnas saat ditanya soal arti menjinjikan dalam kasus Sambo, di rapat bersama Komisi III DPR RI, Selasa (22/8/2022).
"Lalu laporan kedua perkosaannya lalu gimana perkosaannya masa saya suruh menjelaskan tanya ke polisi dong, dan itu nanti pasti dibuka oleh polisi, saya sudah koordinasi dibuka aja saya bilang, jangan ada yang ditutupi. Jadi penjelasannya itu aja, saya nggak tahu menjijikkan itu apa gitu ya, itu soal berbeda," lanjut Mahfud.
Would have bled to make you happy
(Aku rela terluka agar kau bahagia)
You didn't need to treat me that way
(Kau tak perlu perlakukanku begitu)
And now you beat me at my own game
(Dan kini kau kalahkan aku dalam permainanku sendiri)
And now I'm finally sleeping soundly
(Dan kini akhirnya aku tidur nyenyak)
Ada dua kejadian yang diberitakan Detik.com membuat amarah Sambo memuncak. Dua-duanya terjadi sebelum 8 Juli 2022
Senin 4 Juli: Yoshua Hendak Gendong Putri
Dikutip dari Detik.com, insiden mengejutkan ini berlangsung di ruang tengah rumah Ferdy Sambo di Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, pukul 18.00 WIB.
Putri Candrawathi, istri Sambo, saat itu beristirahat di sofa ruang tengah lantai satu sambil menonton TV.
Yoshua tiba-tiba bergerak mendekati Putri. Yoshua berupaya membopong Putri sambil berkata 'jangan di sini dong'. Peristiwa tersebut disaksikan Kuat Ma'ruf, asisten rumah tangga yang sudah cukup lama ikut keluarga Sambo.
Kuat Ma'ruf sudah jadi tersangka di kasus ini.
Kuat terkejut melihat peristiwa yang disaksikannya itu. Dia sampai berteriak dan meminta Yoshua tak menggendong Putri.
"Kamu siapa. Nggak ada yang angkat-angkat Ibu".
Menurut pengakuannya di depan penyidik, Kuat belum melaporkan peristiwa itu ke Sambo.
Kamis 7 Juli: Yoshua Tepergok di Kamar Putri
Peristiwa kedua masih terjadi di rumah Ferdy Sambo di Mertoyudan, Magelang, dan terjadi sekitar sore hari. Kuat Ma'ruf memergoki Yoshua tengah berada di kamar Putri. Brigadir Ricky Rizal yang dilapori kejadian ini oleh Kuat, langsung menyita pistol HS 9 dan senjata laras panjang milik Yoshua.
Kuat diduga melaporkan kejadian ini ke Sambo, yang saat itu sudah di Jakarta. Namun ada juga versi pengakuan lain yang menyebutkan bahwa Putri yang melapor ke suaminya tersebut.
Penyidik masih mendalami detail dan rangkaian kesesuaian kesaksian dalam dua peristiwa ini. Apa yang terjadi sebenarnya antara Putri dan Yoshua hanya diketahui oleh keduanya.
Putri kini sudah jadi tersangka, sementara Yoshua sudah meninggal.
-----
I'm so sorry, darling
(Maafkan aku, sayang)
Did I do the wrong thing?
(Apakah aku tlah melakukan kesalahan?)
Oh, what was I thinking?
(Oh, apa yang kupikirkan?)
Is his heart still beating?
(Apakah jantungnya masih berdetak?)
Di luar motif pelecehan seksual, beredar pula hal-hal lain yang diisukan menjadi alasan Sambo melakukan pembunuhan.
Isu berkembang, Brigadir J mengetahui hal-hal yang yang tak diinginkan oleh Sambo, termasuk soal dugaan bisnis judi.
Misalnya, soal Konsorsium 303.
Dokumen Pdf Konsorsium 303 ini mulai beredar di kalangan jurnalis, tak lama usai Ferdy Sambo jadi tersangka.
Politisi PDIP, Arteria Dahlan, ikut membunyikan soal dokumen Konsorsium 303 ini saat hadir dalam rapat di Komisi III DPR RI bersama dengan Ketua Kompolnas Mahfud MD, Komnas HAM dan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban)
"Ini yang diagram pertama. kemudian pak, ini diagramnya banyak pak, diagram yang kedua pak ada lagi pak. yang ketiga ada lagi," kata Arteria dalam rapat di Komisi III DPR RI, Selasa (22/3/2022).
Benar atau tidaknya diagram grafik itu, ya ditunggu saja.
Omongan Arteria selanjutnya juga menarik, menyebut ada grup-grup Sambo di daerah.
"Kemudian ada grup Sambo di daerah-daerah. Saya di dapil saya nggak mau ada yang begini, Pak, kasih tau yang di Jatim siapa, Pak Mahfud kan orang Jawa Timur juga, Pak," lanjutnya lagi.
Polisi, melalui Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa akan mendalami isu beredar di media sosial itu.
"Nanti didalami oleh Dittipidsiber," ujarnya kepada wartawan, Minggu (21/8/2022).
I don't feel so bad
(Aku tak merasa menyesal)
I don't feel so bad
(Aku tak merasa menyesal)
I don't feel so bad
(Aku tak merasa menyesal)
Disclaimer: Lirik lagu Maroon 5 sama sekali tak ada hubungan dalam kasus Irjen Ferdy Sambo
Ditulis oleh Anjas Pratama, jurnalis di Kaltim
(redaksi)