Menilik kebelakang, Jokowi akhir-akhir ini santer dikabarkan sedang terlibat perang Dingin dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati.
Naik turun hubungan kedua tokoh nasional ini ditengarai saat penentuan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang diusung PDI Perjuangan 21 April lalu.
Majalah Tempo sedikitnya mengupas dua alasan penyebab keduanya terlibat perang Dingin.
Wartawan Tempo, Raymundus Rikang menyebut keretakan hubungan Jokowi dan Megawati bermula saat tidak dilibatkannya orang nomor satu di Indonesia ini dalam penentuan Ganjar Pranowo sebagai capres.
Berikutnya, Jokowi juga tidak dilibatkan dalam penyusunan fortopolio kabinet jika Ganjar berhasil memenangkan Pilpres 2024 mendatang.
Keretakan hubungan dua tokoh penting PDI Perjuangan ini pun kembali meruncing ditengah aktifitas Jokowi selaku Presiden terkesan akan memberikan dukungannya untuk Prabowo Subianto yang menjadi lawan politik di dua perhelatan Pilpres sebelumnya.
Lebih-lebih, Prabowo dikabarkan akan menggandeng putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo.
Pertemuan Prabowo dan Gibran pun intens belakangan, hingga Gibran harus menerima teguran dari DPP PDI Perjuangan.
Lantas, apakah simbol peletakkan keris didepan Jokowi saat memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Juni 2023 adalah simbol semakin runcingnya hubungannya dengan Megawati? Dan Jokowi siap berhadap-hadapan menjadi lawan politik Megawati di Pilpres 2024 mendatangjQuery360044082121992516243_1685805471276? (tim redaksi)