Dalam arti lain, pantang bagi orang Jawa untuk menunjukkan kesaktiannya di depan orang lain. Mereka bisa mengendalikan hawa nafsu, bukan justru dikendalikan oleh hawa nafsu tersebut.
Namun, beberapa kondisi atau tokoh tertentu juga memungkinkan keris tidak digunakan di belakang, bahkan keris ternyata juga bisa dipakai di depan. Penggunaan keris di bagian depan atau perut disebut dengan sikep. Biasanya, orang yang menggunakan keris di depan adalah golongan ulama atau kiai.
Pada masa kerajaan, menempatkan keris di belakang juga menunjukkan negara sedang berada dalam masa damai. Hal itu bertujuan untuk menghilangkan rasa ancaman terhadap siapapun serta menghormati orang lain terutama tamu.
Sedangkan penggunaan keris di depan berarti seseorang sudah siap mati dalam membela apa yang dia percaya atau dia bela.
Itu juga yang dilakukan Pangeran Diponegoro pada setiap peperangan menghadapi Belanda, hal itu menunjukkan bahwa Pangeran Diponegoro sudah siap mati dalam perjuangannya melawan penjajah, sebut Viktor dalam beberapa kesempatan.
“Pada masa kerajaan, meletakkan keris di belakang merupakan simbol kepatuhan kawula dan bupati terhadap raja, sedangkan meletakkan keris di depan berarti bahwa dia sedang menunjukkan sikap perlawanan,” ujar Victor.
Saat menjadi Inspektur upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Juni 2023, Jokowi terlihat menempatkan kerisnya berada dibagian depan.
Ada pesan tertentu yang ingin disampaikan Jokowi melalui tampilannya ini?
Jokowi seolah mengindikasikan dirinya siap bertempur, berhadap-hadapan, siap membela apa yang telah diperjuangkannya.