Dengan kebebasan sikap politik tersebut, Gus Yahya sangat mungkin menginginkan agar konsolidasi kader-kader NU melebar, memperluas lapangan permainan.
Setelah meluas, bagaimana NU secara organisasi mengonsolidasikan penyatuan kekuatan tersebut?
Jika dikaitkan ingin menghadirkan kembali Gus Dur, yang mampu mengonsolidasi kekuatan-kekuatan di luar NU dan mengambil peran strategis NU sebagai organisasi.
“PKB sekarepmu,” pernyataan Gus Yahya ini justru memberikan kebebasan PKB untuk peran jelang pemilu.
Makanya dilanjutkan, Gus Yahya mempersilahkan untuk Gus Muhaimin secara personal maupun PKB sebagai partai memenangkan pertarungan, baik dalam penambahan suara dan pencapresan.
Lantas bagaimana dengan Gus Muhaimin dan PKB?
Apa yang dilakukan Gus Muhaimin dalam konteks Ketum Partai, juga sangat benar, karena harus menumbuhkan optimis mengenai pencapresan, toh semua Ketum Partai lainnya juga demikian, berlomba-lomba menjadi capres.
Optimisme yang disuarakan Gus Muhaimin berdampak pula pada kerja-kerja mesin partai, PKB harus mendongkrak perolehan suara. Salah satu perwujudan demokrasi modern ya partai politik, lantaran menjadi instrumen penting pendidikan politik warga.