POJOKNEGERI.COM - Gubernur Luhansk, salah satu provinsi di Ukraina, menuduh pihak Rusia telah menembaki Kota Severodonetsk tanpa pandang bulu.
Tuduhan penembakan tanpa pandang bulu itu, disampaikan tetap dilakukan meskipun kota itu hanya memiliki satu rumah sakit yang masih berfungsi dengan tiga dokter.
Pertempuran sengit antara pasukan Ukraina dan Rusia terus berlanjut di wilayah Donbas, perbatasan Rusia dan Ukraina di wilayah timur, tepatnya di Kota Severodonetsk.
Pasukan Moskow terus bergerak maju ke Kota Severodonetsk, di mana para pejabat lokal menuduh Rusia menggunakan taktik "bumi hangus".
Serhiy Haidai, gubernur Luhansk, mengatakan pada hari Minggu bahwa pasukan Rusia mengerahkan taktik "bumi hangus".
"Mereka menghapus Severodonetsk dari muka bumi," katanya dikutip dari Aljazeera
Menurut Haidai, pasukan Rusia telah menduduki beberapa kota besar dan kecil di Luhansk setelah penembakan tanpa pandang bulu selama 24 jam.
Kemudian, Rusia memusatkan pasukan dan persenjataan di sana, membawa pasukan dari Kharkiv ke barat laut, Mariupol ke selatan, dan dari dalam Rusia.
Satu-satunya rumah sakit yang berfungsi di Severodonetsk hanya memiliki tiga dokter dan persediaan selama 10 hari.
Secara terpisah, kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa pasukannya menyerang pusat komando Ukraina, pasukan dan gudang amunisi di Donbas, serta di wilayah Mykolaiv di selatan dengan serangan udara dan artileri.
Sebelumnya, pada pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia melakukan pemboman yang tidak masuk akal selama serangan baru di Donbas.
Serangan itu, ia katakan telah membuat kawasan itu menjadi seperti "neraka"
Diketahui, Donbass merupakan wilayah industri terbesar di Ukraina yang terletak di bagian timur Ukraina dan berbatasan langsung dengan Rusia.
Donbass terdiri dari 3 provinsi yaitu Donetsk, Luhansk dan Kharkiv.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)