“Perlu biaya besar memberikan kesempatan berlatih ke Eropa untuk satu orang atlet. Kurang lebih Rp50 juta perbulan, jika enam bulan maka totalnya Rp 300 juta lebih. Jadi perlu diback’up pemerintah,” ujarnya.
Tidak hanya menjalin komunikasi dengan pemerintah. Proyeksi menggandeng pihak swasta bakal dilakukan melalui forum CSR perusahaan – perusahaan yang beroperasi di Kaltim.
“Rencana – rencana itu tentunya lebih dulu kami matangkan dengan pengurus lainnya,” paparnya.
Selain itu, Catur adalah olahraga yang digandrungi masyarakat dan tidak mahal. Untuk itu maka perusahaan mensuport even – even catur di tingkat daerah.
“Memang ada rencana untuk buat pertandingan Catur piala Gubernur. Yang ikut bukan hanya atlet dari Kaltim, tapi juga dari luar Kaltim dan luar negeri bisa ikut,” tutupnya.
(redaksi)