POJOKNEGERI.COM - Reza Fachlevi secara resmi dipilih sebagai Ketua Pengurus Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERCASI) Kaltim.
Penyerahan Surat Keputusan (SK) kepengurusan periode 2022 sampai 2026 itu berlangsung di kawasan Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat hari Jum’at (23/9/2022).
Dikonfirmasi media ini, Reza yang juga Ketua Komisi IV DPRD Kaltim itu mengatakan pasca terbitnya SK pengurus Percasi provinsi itu memudahkan organisasi menjalankan kerja – kerja dalam rangka meningkatkan prestasi Catur di Timur Borneo.
“Tentunya dengan terbitnya SK ini kami di pengurus bisa menjalankan program – program kedepannya untuk bersiap menghadapi gelaran Popda, Porprov, PON dan lainnya,” kata Reza sapaanya.
Tugas pengurus kedepan sebut politisi Partai Gerindra itu menambahkan memproyeksikan mencetak bibit muda atlet Catur Kaltim dengan mengadakan sekolah catur dan membina dari sekolah – sekolah.
“Pekerjaan ke depan adalah untuk mencari bibit muda pecatur,” imbuhnya.
Hal itu lantaran Kaltim saat ini masih mengandalkan beberapa nama yang bisa berlaga di kancah nasional dan internasional seperti Chelsie.
Dengan begitu membangun kepengurusan di dalam dengan rasa kekeluargaan ia lakukan untuk membangun kesolidan.
“Jelas kedepan pengurus harus kompak dan solid. Tidak ada sekat – sekat antar pengurus di dalam kedepannya. Karena semua unsur dilibatkan yakni, pemerintah, DPRD dan para atlet,” jelasnya.
Harapan insan olah raga terlebih Catur bisa mencetak Gran master. Tentunya kata Reza diperlukan proses. Dan saat ini dikepengurusannya itu bakal mendorong Chelsie bisa berprestasi lebih tinggi lagi.
“Bukan berarti mengandalkan chelsie saja, tapi bisa melahirkan regenerasi setelah Chelsie ini itu yang sangat penting,”
Untuk itu diperlukan dukungan dari pemerintah bagaimana kedepan sistem penganggarannya, mulai dari dukungan KONI dan Dispora Kaltim serta bagaimana atlet – atlet Catur Kaltim mendapat pelatihan dan belajar baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Perlu biaya besar memberikan kesempatan berlatih ke Eropa untuk satu orang atlet. Kurang lebih Rp50 juta perbulan, jika enam bulan maka totalnya Rp 300 juta lebih. Jadi perlu diback’up pemerintah,” ujarnya.
Tidak hanya menjalin komunikasi dengan pemerintah. Proyeksi menggandeng pihak swasta bakal dilakukan melalui forum CSR perusahaan – perusahaan yang beroperasi di Kaltim.
“Rencana – rencana itu tentunya lebih dulu kami matangkan dengan pengurus lainnya,” paparnya.
Selain itu, Catur adalah olahraga yang digandrungi masyarakat dan tidak mahal. Untuk itu maka perusahaan mensuport even – even catur di tingkat daerah.
“Memang ada rencana untuk buat pertandingan Catur piala Gubernur. Yang ikut bukan hanya atlet dari Kaltim, tapi juga dari luar Kaltim dan luar negeri bisa ikut,” tutupnya.
(redaksi)