Dia menambahkan, serangan Rusia bahkan telah menewaskan bayi berusia lima bulan pada Jumat (31/3/2023).
“Dan pada saat yang sama, Rusia memimpin Dewan Keamanan PBB. Sulit membayangkan apa pun yang lebih membuktikan kehancuran total lembaga semacam itu,” katanya.
Presidensi DK PBB digilir di antara 15 negara anggota sesuai abjad.
Meski presidensi itu bersifat prosedural, Kremlin dan para pejabat Rusia bertekad “menggunakan semua haknya” untuk posisi itu.
Amerika Serikat (AS) pada Kamis (30/3/2023) mendesak Rusia untuk “bertindak profesional” saat menjabat presidensi.
AS juga beralasan tidak ada cara lain untuk memblokir Moskwa dari presidensi.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut, presidensi Rusia di DK PBB sebagai tamparan bagi komunitas internasional.