POJOKNEGERI.COM - Pro dan kontra mewarnai terpilihnya Rusia sebagai presidensi Dewan Keamanan (DK) PBB.
Hal ini tak terlepas dari perang yang terjadi di Ukraina akibat invasi Rusia.
Dan, kepemimpinan Rusia di DK PBB memicu kemarahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Zelensky menyebut presidensi Rusia di Dewan Keamanan PBB sebagai langkah yang tidak masuk akal dan merusak.
Terakhir kali Rusia menjabat presidensi DK PBB yang berlaku sesuai rotasi adalah pada Februari 2022 ketika Moskwa melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina.
Padahal, DK PBB sendiri bertanggung jawab menjaga perdamaian dan memerangi agresi internasional.
“Sayangnya, kita… mendapat berita yang tidak masuk akal dan merusak,” kata Zelensky dalam pidato harian melalui video, dikutip dari Reuters, melalui Kompas.com.