"Alasan dari pimpinan adik saya, hasil otopsi belum keluar dari rumah sakit sehingga hanya jenazah yang diserahkan ke keluarga," kata Fuji.
Menurutnya hasil otopsi akan digunakan Pomal untuk menyelidiki dugaan pengeroyokan oleh enam senior yang menewaskan Sandi.
"Katanya sudah ada 6 senior adik saya yang diduga menjadi pelaku pengeroyokan yang akan diselidiki. Bahkan foto keenam senior itu sudah ada di kami," ungkap Fuji.
Ia juga meyebut ada dua ponsel Sandi yang disita.
Dua ponsel tersebut sering digunakan Sandi untuk komunikasi dengan keluarga.
Selain itu ponsel tersebut terkoneksi dengan memerapa media sosial Sandi.
"HP Sandi ada dua. Satu disita Pomal dan satu lagi sudah ada di kami," terang Fuji.
Fuji mengatakan sebelum dimakamkan, kain kafan Sandi sempat dibuka dan pihak keluarga tak bisa mengenal wajah Sandi karena kondiisnya sudah bengkak.
Fuji berharap selama proses penyelidikan berlangsung, ada titik terang penyebab kematian adiknya. Sebab berdasarkan informasi dan foto yang diterimanya, kondisi tubuh Sandi penuh dengan luka mulai dari bagian dada hingga punggung.
"Keluarga kami sepakat untuk tidak melakukan tindakan hukum sebelum penyelidikan selesai. Kesepakatan ini terjalin antara kami dengan pimpinan TNI AL yang datang ke rumah kami," tandasnya.
Dituduh mencuri kartu ATM