POJOKNEGERI.COM - Analisi diberikan pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah.
Ia merasa khawatir soal sosok penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yang bakal ditunjuk istana.
Kekhawatiran itu muncul lantaran dia menilai kehadiran sosok Pj Gubernur DKI yang memiliki relasi politik dengan Presiden Jokowi bakal mengintervensi dan memengaruhi peta politik Pilgub DKI tahun 2024.
Dia mengatakan, bila Pj Gubernur DKI adalah sosok yang tidak memiliki relasi politik dengan Istana Negara maka kontestasi Pilgub DKI bakal berjalan secara fair.
Sebaliknya, bila Pj Gubernur DKI Jakarta membawa misi politik Istana maka itu akan mempengaruhi peta politik di Pilgub DKI 2024.
"Kalau kita lihat beberapa hal yang mungkin akan muncul di Jakarta salah satunya adalah siapa yang akan menjadi Pj gubernur di DKI dalam dua tahun kedepan. Kalau Pj itu ternyata diambil dr kelompok 'tidak memiliki kepentingan' dengan Istana, 'tidak memiliki kepentingan' dengan kekuasaan saat ini, maka sangat mungkin kontestasi Pilgub DKI nanti akan sangat cair dan bisa dianggap sebagai kontestasi yang fair," katanya dikutip dari wartaekonomi.co.id
Dedi Kurnia Syah berharap kontestasi Pilgub DKI tahun 2024 akan berjalan secara fair.
Sehingga terpilih pemimpin Ibukota yang memiliki kapasitas dan kapabilitas baik untuk mengurusi kompleksitas masalah Jakarta.