POJOKNEGERI.COM - Keterlibatan perempuan di ranah legislatif rupanya masih jauh panggang daripada api.
Tak hanya di skala nasional, hal serupa kenyataannya turut terjadi pada tingkat daerah.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim, Sufian Agus mengakui, keterwakilan perempuan dalam politik memang masih sangat kurang.
Target pemenuhan 30 persen perempuan dalam Pemilu pun sukar dicapai. Ini terlihat dari jumlah perempuan yang duduk sebagai legislator baik di tingkat DPR RI, DPRD Provinsi maupun di kabupaten/kota.
Dia mencontohkan, persentase keterwakilan perempuan di Legislatif kabupaten/kota di Kaltim periode tahun 2019-2024 misalnya, yakni Samarinda laki-laki 38 orang, perempuan 7 orang atau 15,56 persen. Kemudian Bontang laki-laki 22 orang, perempuan 3 orang atau 12,00 persen. Ada pula Balikpapan, laki-laki 36 orang, perempuan 9 orang atau 20,00 persen.
Lalu, Kutai Timur (Kutim) laki-laki 34 orang, perempuan 6 orang atau 15,00 persen. Berau laki-laki 25 orang, perempuan 5 orang atau 16,67 persen. Serta, Paser laki-laki 24 orang, perempuan 6 orang atau 20,00 persen.
Kemudian Penajam Paser Utara (PPU) laki-laki 24 orang, perempuan 1 orang atau 4,00 persen dan Kukar Laki-laki 38 orang, perempuan 7 orang atau 15,56 persen. Selanjutnya Kutai Barat (Kubar) laki-laki 22 orang, perempuan 2 orang atau 12,00 persen dan Mahulu laki-laki 12 orang, perempuan 8 orang atau 40,00 persen.