Lebih lanjut, Andi Harun menjelaskan bahwa buku tersebut bukan hanya sekadar kumpulan cerita, melainkan sebuah warisan berharga yang dapat memperkaya pemahaman masyarakat tentang sejarah kota. 

"Buku kisah Samarinda Tempo Dulu dapat merefleksikan diri kita kembali untuk mengenal Kota Samarinda dari sudut dan sisi yang selama ini tidak tergarap oleh penulis lain," ungkapnya.

Saat memasuki bulan Januari, yang menjadi bulan perayaan Hari Jadi Kota Samarinda, Andi Harun mengajak masyarakat untuk merenung. 

"Dirasa perlu untuk mengenal Samarinda yang kita cintai sebagai kota bersahaja dan beradab," ujarnya. 

Harapannya, melalui buku ini, masyarakat dapat lebih memahami sejarah kota dan turut serta dalam pembangunan yang tengah dilakukan.

"Semoga buku Kisah-Kisah Samarinda Tempo Dulu bisa memberikan pandangan tentang sejarah Samarinda dari yang dahulunya belum terdapat banyak pembangunan hingga akhirnya menjadi sebuah kota maju nan modern," pungkasnya.

(Tim redaksi)