Dia meminta Hasto untuk fokus saja dengan agenda PDIP.
Menurut dia, hal tersebut jauh lebih baik dilakukan Hasto agar janji-janji kampanye PDI-P jilid 1 dan 2 bisa ditunaikan.
Sebab, Kamhar menilai sejauh ini belum ada janji kampanye PDI-P baik di bidang politik, ekonomi dan hukum yang ditepati atau dilunasi.
"Hasto harus mengubah gaya politik post truth yang terus dilakoninya.
Ini kontraproduktif dalam ikhtiar pendewasaan demokrasi dan pendidikan politik bagi rakyat," pungkas dia.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya menuding adanya berbagai kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2009.
Salah satunya, kata Hasto, adalah perekrutan anggota KPU untuk masuk ke sejumlah partai politik guna mengamankan suara penguasa.
“Kemudian aspek kualitatifnya, bagaimana penyelenggaraan pemilu.
Pada 2009 itu kan kecurangannya masif dan ada tokoh-tokoh KPU yang direkrut masuk ke parpol hanya untuk memberikan dukungan elektoral penguasa.
Ada manipulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan sebagainya,” tutur Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/10/2021).
Hasto Kristiyanto juga menawarkan beasiswa untuk pihak yang mau melakukan kajian terkait perbandingan kinerja pemerintah di bawah kepimpinan Presiden SBY dengan Presiden Jokowi.
Pernyataan Hasto ini disampaikan untuk menanggapi sindiran Kamhar yang mengatakan Hasto hidup di alam mimpi saat pemerintahan SBY. (redaksi)