"Terus kenapa kamu tidak kerja? Karena keterbatasan Undang-Undang. Saya berencana untuk itu (tidak terima gaji) tapi saya pikir paling terbaik mundur," jelasnya.
Lucky Hakim sebelumnya juga mengungkapkan mengapa dirinya tidak bisa mengemban tugas dan amanah karena dirinya tidak diberikan alatnya.
"Di tahun pertama tiga bulan pertama ada (Dimintai bantuan Bupati) setelah itu tidak ada dan hal itu bisa dibuktikan. Yang paling mudah begini bagaimana saya bisa tahu ada undangan atau panggilan kalau saya tidak punya alat komunikasinya, misalnya protokoler atau ajudan jadi saya betul-betul buta. Tidak tahu ada presiden mau datang, gubernur datang bagaimana saya mau tahu karena tidak ada orang yang menyampaikan kepada saya," tegasnya.
Lucky Hakim melanjutkan dirinya benar-benar diam, bahkan masuk ke ruangan kerja dirinya tidak memiliki asisten pribadi.
"Ini saya sedang tidak komplen itu ya. Tapi saya harus kasih tahu kenapa saya tidak bisa bekerja. Hak protokoler, ajudan, asisten pribadi dan penjagaan Satpol PP tidak ada. Karena saya tanya itu semua ada anggarannya dan saya tidak dapat," jelasnya.
Kemudian dikatakan Lucky Hakim selama menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu dirinya hanya tiga kali melaksanakan perjalanan dinas.
"Perjalanan dinas saya juga tidak ada karena memang tidak ada penugasan, tapi nanti saya mau tahu ada tidak anggarannya terserap atau tidak. Saya hanya tiga kali perjalanan dinas semuanya ke Bandung," tutupnya.
(redaksi)