Lebih lanjut dia manuturkan, apabila perempuan tidak terwakilkan suaranya di lembaga legislatif dan eksekutif akan sulit mengharapkan lahirnya produk-produk hukum yang berspektif gender dan keikutsertaan perempuan.
“Dalam proses pengambilan kebijakan politik yang lebih akomodatif dan substansial merupakan prasyarat tumbuhnya pemerintahan yanc terbuka, dinamis dan demokratis,” bebernya.
Sementara itu, Ibnu Gunawan mengapresiasi para perempuan yang telah hadir dalam mengikuti kegitan tersebut. Kata dia, dengan diadakannya sosialisasi ini, diharapkan meningkatkan partisipasi aktif dan peran serta perempuan dalam kegiatan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Diharapkan juga kaum perempuan dapat terwakili di Lembaga Legislatif minimal 30 % sesuai dengan amanah Undang-Undang,” pungkasnya.
Dalam kegiatan ini menerapakan protokol kesehatan yang ketat. Sebelum masuk ruangan, peserta diperiksa suhu tubuh, mewajibkan pakai masker dan mengatur jarak tempat duduk.
(advertorial)