POJOKNEGERI.COM - Pemerintah Kota Samarinda pada Jum'at (6/1/2023) lalu melakukan sidak pematangan lahan di kawasan lapangan vorvo yang akan dijadikan lapangan minisocer oleh pihak swasta dan lakukan penyegelan lahan.
Semenjak kejadian itu Pemkot Samarinda mendapatkan ancaman dari BPKAD Provinsi Kalimantan Timur terkait dengan tidak akan mendapatkan Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Provinsi Kalimantan Timur.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan omongan bahwa selama kawasan lapangan vorvo itu masih di segel maka Pemkot Samarinda tidak akan dapat Bankeu.
Ia juga menjelaskan kepada masyarakat alasan kenapa di segel lapangan vorvo itu adalah daerah resapan banjir saat ini Pemkot Samarinda telah berupaya untuk melakukan penanganan banjir terutama di simpang 4 Lembuswana lalu tiba-tiba ada kerjasama dengan pihak ketiga di timbun lapangan vorvo mau dibangun minisocer untuk kepentingan sendiri.
"Beberapa warga Samarinda juga bersaksi bahwa situasi banjir di simpang Lembuswana sudah mengalami perubahan dengan adanya perbaikan drainase, pembangunan dan lainnya. Ini malah ada swasta yang mau mereduksi usaha kita, kan tidak baik ini," kata Andi Harun.
Terkait ancaman Kepala BPKAD Provinsi Kaltim, pihaknya telah melakukan pembicaraan bersama PJ Gubernur Kaltim, Akmal Malik.