“Kalau program ini berjalan dengan baik, Maka banyak persoalan lain yang akan terselesaikan dan ini untuk memastikan data-data yang telah dilakukan OPD terkait dan juga Dewan masjid. Hal untuk mensinkronisasikan kembali data dengan teman-teman perusahaan pada program CSR, dengan begitu tak ada lagi program yang tumpang tindih,” Kata Edi Damansyah.
Bagi Edi sapaanya, masjid adalah rumah besar, selain untuk beribadah, juga bisa berperan besar dalam pengentasan kemiskinan.
Untuk itu sebagai mitra pemerintah, Dewan masjid meminta para pengurus masjid didorong untuk menangani warga-warga pra sejahtera di sekitar masjid dan harus punya data profil warga baik dermawan, menengah maupun pra sejahtera.
Saat ini, Dewan Masjid Kukar sudah memiliki data tersebut dengan program E-Masjid.
“Dari sisi agama berdosa bila membiarkan ada masyarakat miskin di lingkungan tempat tinggal kita.
Paling tidak tetangga sebelah rumah yang harus diperhatikan dan begitulah maksud saya masjid harus memiliki data masyarakatnya yang berada 40 rumah baik itu disisi kiri, kanan, depan dan belakang masjid,” ungkap Edi.
Pendataan yang dilakukan Dewan Masjid Kukar untuk memastikan masyarakat yang membutuhkan bantuan baik itu masalah ekonomi, pelatihan hingga spiritual bisa dilakukan.
“Dengan data yang terus diperbarui, maka kita bisa bekerja dengan maksimal, misalkan masyarakat tersebut tidak punya pekerjaan bisa dicarikan lewat perusahaan-perusahaan yang ada di sekitarnya dan kalau tidak ada skil untuk bekerja maka dapat diberikan pelatihan yang menunjang untuk mencari pekerjaan dan itulah gunanya data dan juga bila spiritual masyarakat baik maka semua akan berjalan dengan baik dan itulah salah satu fungsi desa masjid dalam hal ini,” papar Edi lagi memaparkan.