"Sering saya alami, kesulitan mencari toilet umum di tengah perjalanan seperti ini. Mampir ke rumah ibadah, toiletnya dikunci. Akhirnya kita atur, dimana pemberhentian yang bagus, kita bangun fasilitas kebutuhan dasar. Ketemulah di Desa Pangat Baru ini," ujar Akmal.
Selain sebagau tempat beristirahat, Rest Area yang diberi nama Odah Singgah ini nantinya akan didesain sebagai pusat UMKM yang menyajikan produk lokal. Terutama produk kopi luwak khas Desa Prangat Baru.
Kepala Dinas ESDM Kaltim Bambag Arwanto menerangkan, pembangunan Rest Area Odah Singgah merupakan hasil kolaborasi bersama antara pemerintah dan pihak swasta.
Pembangunan rest area ini sepenuhnya menggunakan dana bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) senilai Rp 3,4 miliar dari perusahaan migas dan tambang batu bara.
"Kita ingin meneguhkan kolaborasi dan sinergi penting antara pemerintah dengan swasta dalam membangun ruang publik," ungkap Bambang.
(*)