Nusron menyebut Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto sangat wajar jika menjadi cawapres Prabowo dari KIB.
Sebab, katanya, Golkar merupakan partai yang besar dalam KIB ketimbang PAN.
"Kenapa? Karena Airlangga merupakan Ketua Umum Golkar, dalam KIB, Golkar juga partai paling besar, wajar dong dan relevan begitu," kata dia.
"Ini (koalisi) kalau jadi bagus. Kenapa? Karena Gerindra secara suara pemenang nomor tiga, ini nomor dua, mempunyai presentasi.
Di dalam KKIR, Gerindra adalah partai paling besar, lebih besar dari PKB.
Dalam KIB, Golkar adalah yang lebih besar daripada PAN saya kira fair.
Ketika nanti bagaimana rumusannya kalau proposalnya disetujui atau tidak disetujui, ya namanya kan soal bagaimana nanti para empat ketua umum ini berunding," sambungnya.
Nusron mengatakan pihaknya tengah memprioritaskan pembentukan koalisi besar untuk mengusung presiden dari KKIR dan wakil presiden dari KIB.
Namun, dia berbicara soal peluang munculnya poros keempat jika koalisi ini tak terwujud.
"Hari ini kita buat prioritas pertama koalisi besar dengan presiden dari KKIR, kemudian wakil presiden dari KIB.
Kalau nggak terjadi ya, maka muncul poros keempat, bisa Golkar dengan PAN atau dji samsoe dan sebagainya," tuturnya.
"Ya berbagai probability, opsi dengan PKB juga ada juga, masing-masing masih terbuka, masih cair kan sampe bulan Oktober kan, orang dulu Kiai Ma'ruf aja satu hari sebelumnya baru putus kok," lanjutnya.
Respon Positif Gerindra
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman menyebut rencana pembentukan koalisi yang dilebur dari KKIR dan KIB merupakan langkah serius.