POJOKNEGERI.COM - Kasus AL oknum dosen Balikpapan yang jadi tersangka pencabulan siswi SMP asal Penajam Paser Utara (PPU) mengundang banyak perhatian pejabat publik, termasuk pula dari kalangan profesional.
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Rumah Sakit Siloam Balikpapan, dr. Dradjad Witjaksono, pun angkat bicara soal kasus yang tengah viral di Kota Minyak ini.
Menurut anggota dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini, kasus AL harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum mendiagnosa pendapat yang tidak mendasar.
"Menurut saya memang harus diperiksa kesehatan jiwanya. Tidak bisa langsung menentukan, harus ada proses pengecekan kejiwaannya, lalu ada obat-obatan yang diberikan," ujar Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Dradjad Witjaksono.
Menurutnya, AL yang merupakan seorang dosen, pemerhati kebijakan publik, dan aktif mengkritik pemerintah tidak menutup kemungkinan bahwa ia juga dapat terjerumus dalam kasus bejat ini.
Perbuatan tindak asusila bisa saja dialami oleh orang-orang seperti AL ini tanpa memandang status sosial.
"Ketenaran, jabatan itu tidak mempengaruhi sama sekali terhadap apa yang dia alami saat ini, itu bisa dialami oleh siapapun tidak menutup kemungkinan, tidak harus dosen atau publik figur atau artis sekali pun," katanya.
Dalam ilmu kejiwaan, memang ada orang-orang yang memang mengidap pedofilia atau menyukai anak kecil, baik itu perempuan ataupun anak laki-laki.
Namun ada juga kasus serupa muncul karena pelaku yang ingin menyalurkan perbuatan pejabtnya tersebur kepada korban tak bersalah.
"Namun ada juga orang yang sedang dalam pubertas itu hanya ingin menyalurkan gairah seksualnya saja, dalam kasus ini viral yang diberitakan AL kepada anak kecil," ujarnya.
Dirinya pun setuju jika memang akan dilakukan tes kejiwaan kepada AL, karena hasilnya nanti akan mempengaruhi hukuman yang diberatkan, apakah rehabilitasi atau hukuman penjara di atas 15 tahun.