POJOKNEGERI.COM -- Pemerintah Kota Samarinda sedang melakukan revitalisasi Pasar Pagi Samarinda.
Namun upaya yang dilakukan Pemkot Samarinda ini nampaknya tak berjalan mulus. Bagaimana tidak, ada sekitar 48 warga pemegang sertifikat hak milik (SHM) belum setuju dengan adanya revitalisasi tersebut.
Belakangan ini muncul dugaan polemik revitalisasi Pasar Pagi dipolitisasi salah satu calon legislatif di Kota Tepian untuk meraih simpatisan warga.
Dugaan itu diutarakan oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Kota Samrainda (GMP-KS) saat menggelar aksi, di simpang empat Mal Lembuswana pada Jumat (9/2/2024).
Dihadapan awak media, Nhazaruddin koordinator aksi menyebut upaya politisasi yang dilakukan oknum caleg itu dengan cara mempengaruhi 48 warga pemegang sertifikat hak milik (SHM).
“Sekarang pemkot sedang melakukan upaya revitalisasi Pasar Pagi agar fasilitas umum yang lebih baik dan nyaman. Cuman masalah hari ini, kami mendapati oknum-oknum yang coba mempolitisasi terkait revitalisasi tersebut,” ucap Nhazar, siang tadi.