Banjir dikhawatirkan mengganggu produksi dan lalu lintas pengiriman batu bara. Padahal, Australia merupakan eksportir terbesar di dunia untuk batu bara metalurgi dan terbesar kedua untuk batu bara termal.
Dilansir dari Montel News, pengiriman batu bara melalui jalur kereta dari wilayah Timur Australia ke Pelabuhan Newcastle sudah terganggu karena banjir. Newcastle merupakan hub ekspor terbesar di dunia untuk batu bara. Pelabuhan tersebut melayani pengiriman batu termal sebanyak 157 juta ton pada 2021 dan 60 juta ton pada Januari-Mei 2022.
Menyusul banjir, Australian Rail Track Corporation telah menutup jaringan kereta Hunter Valley di New South Wales pada Selasa malam waktu setempat menyusul hujan deras di wilayah tersebut.
Kenaikan harga batu bara juga disebabkan oleh masih melesatnya harga gas. Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) yang menjadi patokan Eropa menyentuh EUR 165,07 per megawatt-jam kemarin. Harga tersebut melonjak hampir 100% dalam sebulan.
Kenaikan harga gas dipicu oleh aksi mogok pekerja dan operator sektor energi Norwegia. Lonjakan harga gas membuat batu bara kini menjadi pilihan sehingga permintaan terus meningkat.
Faktor lain yang mendorong kenaikan harga batu bara adalah upaya Eropa untuk mempercepat pasokan. Dilansir dari Mining.com, pengiriman batu bara ke Eropa selama Januari-Juni 2022 telah menembus 26,9 juta atau meningkat 35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)