
POJOKNEGERI.COM – Sebuah ledakan dahsyat mengguncang kawasan New Delhi, Ibu Kota India pada Senin malam (10/11/2025).
Ledakan tersebut berasal dari sebuah mobil yang meledak di dekat Benteng Merah (Red Fort), salah satu ikon budaya dan situs warisan dunia UNESCO yang menjadi pusat aktivitas wisata dan sejarah di ibu kota India.
Bangunan ini sudah berusia 350 tahun karena didirikan di era Mughal. Kawasan sekitar Red Fort merupakan wilayah padat.
Red Fort saat ini ditutup selama tiga hari buntut ledakan. Penutupan dilakukan untuk mengurai massa guna mempermudah investigasi.
Kepolisian India akan menggunakan UU antiterorisme dalam investigasi kejadian.
Artinya, meskipun para pejabat belum secara resmi mengonfirmasi penyebab ledakan atau menyebutkan nama tersangka, mereka tampaknya memperlakukan ledakan itu sebagai potensi aksi terorisme, bukan sekadar ledakan kriminal atau ledakan yang tidak disengaja.
Semenatara itu, kementerian Pertahanan (Kemhan) India menegaskan akan menyeret siapa pun yang bertanggung jawab atas kejadian itu ke meja hijau.
Hingga kini belum diketahui apakah ledakan itu merupakan aksi teror atau bukan. Namun, jika terbukti sebagai aksi teror, maka ini akan menjadi insiden keamanan terbesar di India sejak serangan terhadap warga sipil di situs pariwisata Pahalgam, Kashmir, pada April lalu.
“Badan-badan investigasi terkemuka di negara ini sedang melakukan penyelidikan yang cepat dan menyeluruh atas insiden tersebut. Temuan investigasi akan segera diumumkan,” ujar Menteri Pertahanan Rajnath Singh dalam sebuah konferensi di New Delhi, seperti dikutip dari Reuters.
“Saya ingin meyakinkan bangsa ini bahwa mereka yang bertanggung jawab atas tragedi ini akan diadili dan tidak akan dibiarkan begitu saja dalam keadaan apa pun,” sambungnya.
Ledakan mobil tersebut terjadi di sekitar Benteng Merah, ikon kawasan Old Delhi. Pada Selasa pagi, penyidik kepolisian masih menyisir reruntuhan mobil yang meledak dahsyat itu.
Namun hingga kini, mereka belum memberikan detail mengenai penyebab ledakan. Selain menewaskan delapan orang, sebanyak 19 orang dilaporkan terluka.
Korban Meninggal Dunia jadi 13 Orang
Korban tewas dalam ledakan di Red Fort Metro Station, India kini menjadi jadi 13 orang.
Indian Express pada Selasa (11/11) melaporkan pasukan keamanan saat ini berjibaku mencari penyebab ledakan yang juga melukai puluhan orang ini.
Tim forensik, polisi New Delhi, personel NIA, serta sejumlah anjing telah dikerahkan untuk melakukan penyelidikan. Polisi mengatakan kasus ini tengah diselidiki berdasarkan undang-undang anti-teror.
PM India Buka Suara
Perdana Menteri India Narendra Modi buka suara usai ledakan mobil mematikan di pusat kota New Delhi yang menewaskan belasan orang.
Modi saat ini sedang melakukan kunjungan resmi di Bhutan. Dia menyebut peristiwa “mengerikan” di Delhi menyebabkan duka bagi seluruh rakyat.
“Saya menghubungi seluruh badan-badan yang sedang menyelidiki insiden ini sepanjang tadi malam. Lembaga kami akan mengungkap konspirasi ini sampai tuntas,” kata Modi pada Selasa (11/11), dikutip CNN.
Dia lalu berujar, “Semua orang yang bertanggung jawab akan diadili.”
Menteri Pertahanan India Rajnath Singh juga mengatakan akan mempublikasi hasil investigasi ke publik sesegera mungkin.
“Saya ingin memastikan bangsa ini dengan tegas bahwa mereka yang bertanggung jawab dalam tragedi ini akan diadili dan tak akan dibiarkan dalam keadaan apapun,” ucap Singh di X.
Pemilik Mobil Ditahan
Polisi New Delhi mengatakan ledakan di dekat Benteng Merah Delhi berasal dari sebuah mobil Hyundai i20 yang sedang melaju lambat di lampu merah.
“Sebuah kendaraan yang bergerak lambat berhenti di lampu merah. Sebuah ledakan terjadi di kendaraan itu, dan akibat ledakan tersebut, kendaraan-kendaraan di dekatnya juga rusak,” ujar Komisaris Polisi Delhi Satish Golcha kepada para wartawan.
Penyelidik mengatakan pemilik asli mobil tersebut Mohammad Salman, asal Gurugram, Haryana, ditahan setelah diketahui bahwa kendaraan tersebut masih terdaftar atas namanya.
Mereka mengatakan orang tersebut membeli mobil tersebut pada 2013 dan kemudian menjualnya kepada seorang pria lain di New Delhi, yang kemudian menjualnya lagi baru-baru ini.
Polisi mengatakan orang yang membeli mobil tersebut juga telah ditangkap. Kendaraan tersebut memiliki plat nomor dari negara bagian Haryana di India, menurut laporan media lokal.
(*)
