POJOKNEGERI.COM - Warga di kawasan Jalan Padat Karya Bengkuring, khususnya di Gang H. Barus, Kota Samarinda, mengalami krisis air bersih yang serius.
Mereka mengeluhkan bahwa air yang disalurkan oleh PDAM berwarna kuning seperti tanah dan berbau tidak sedap. Selain itu, distribusi air terhambat atau bahkan mati selama beberapa hari, menyebabkan kekhawatiran dan kesulitan bagi penduduk setempat.
Salah seorang warga, Kiting, menjelaskan bahwa air di kawasan Bengkuring mengalir kecil, berwarna keruh, dan memiliki bau tanah yang tidak sedap.
"Sudah beberapa hari tidak mendapatkan pasokan air bersih. Meskipun air akhirnya mengalir kembali baru-baru ini, namun keadaannya masih tidak layak untuk digunakan," katanya.
Hal ini membuat Kiting dan warga lainnya terpaksa membeli air bersih dari luar dengan biaya yang cukup tinggi, mencapai Rp 80 ribu untuk 1.4 liter air.
Situasi ini menimbulkan beban tambahan bagi warga, terutama jika krisis air berlangsung dalam waktu yang lama.