Tekanan angin berada di angka 5 bar, maka pengemudi akan kesulitan menekan pedal rem karena bantuan pneumatic untuk mendorong minyak rem sudah tidak ada.
"Pengemudinya kurang memahami penggunaan teknologi. Maka ketika dia bercampur dengan kendaraan lain maka resiko fatal makin banyak terhadap kendaraan lain itu, makanya kita pisahkan kendaraan barang yang hanya akan beroperasi saat low traffic," ujarnya.
Ia juga berharap Pemkot Balikpapan melalui Dinas Perhubungan dapat memberikan edukasi kepada pengemudi, karena kecelakaannya yang terjadi karena pengemudinya tidak paham penggunaan teknologi sistem rem.
Diharapkan juga untuk dapat mengatur kendaraan barang dengan solusinya memberikan tempat penampungan sementara bagi truk sebelum masuk Balikpapan dengan disediakan SPBU dan lainnya.
Diketahui, pada kecelelakan maut yang terjadi pada Jumat (21/1/2022) lalu tersebut mengakibatkan korban jiwa sebanyak 4 orang, luka berat 1 orang dan luka ringan 29 orang.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)