POJOKNEGERI.COM - Proposal perdamaian Rusia-Ukraina yang diusulkan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, kini menuai polemik.
Usulan itu tidak hanya dikecam oleh Ukraina dan sekutunya, namun juga menuai reaksi negatif di dalam negeri.
Salah satu pihak di dalam negeri yang memberikan reaksi keras atas usulan perdamaian ala Prabowo itu, yakni PDI Perjuangan.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menyinggung soal ditolaknya proposal perdamaian Rusia-Ukraina yang disampaikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di forum internasional oleh Ukraina.
Hasto sesumbar bahwa seandainya proposal sejenis itu disampaikan oleh Ganjar Pranowo, kader yang saat ini didukung sebagai bakal capres dari PDIP, maka proposal itu tak akan ditolak.
Ia juga menyindir bahwa ada kemungkinan proposal perdamaian itu tak terlepas dari manuver politik untuk kepentingan pemilu.
"Kalau Pak Ganjar bersikap, tidak akan ada kekeliruan. Penolakan proposal itu tidak ada nanti, karena ini (politik luar negeri bebas-aktif) sudah mengakar dalam tradisi bangsa," kata Hasto kepada awak media dikutip dari Kompas.com.
Menurut Hasto, Ganjar merupakan sosok pemimpin yang berani, sesuai dengan kriteria Presiden Jokowi.
"Pak Ganjar berani sebagai pemimpin, masuk kriteria Presiden Jokowi. Yang lain kan memikirkan elektoral dulu," tuturnya.
PDIP meyakini, Ganjar memiliki pandangan soal politik luar negeri bebas-aktif yang selaras dengan Soekarno saat menginisiasi Konferensi Asia-Afrika serta putrinya, Megawati Soekarnoputri, selaku Ketua Umum PDIP.
Menurut Hasto, hal ini dicerminkan lewat dukungan Ganjar terhadap kemerdekaan Palestina.