POJOKNEGERI.COM - Tren kenaikan kasus Covid-19 menanjak dari ke hari.
Kasus harian Covid-19 saja sudah hampir mencapai angka 40 ribu.
Bagaimana langkah pemerintah mengantisipasi hal tersebut?
Pemerintah tengah serius menyusun skenario terburuk melonjaknya angka positif Covid-19.
Data terbaru pemerintah menunjukkan, terjadi penambahan 38.391 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam, terhitung sejak Rabu (7/7/2021) hingga Kamis (8/7/2021) pukul 14.00.
Angka itu merupakan yang tertinggi sejak pandemi terjadi di Tanah Air. Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 2.417.788 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Tingginya penambahan kasus virus corona di Indonesia sebelumnya telah diprediksi oleh pemerintah.
Pada Senin (5/7/2021) Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, ledakan kasus Covid-19 masih akan terjadi dalam 10-12 hari ke depan.
Ia bahkan memperkirakan, penambahan kasus bisa mencapai angka 40.000 dalam sehari.
Menyikapi hal itu, pemerintah mengaku telah merancang skenario seandainya pandemi terus mengalami perburukan.
"Kita sudah hitung worst case scenario. (Jika) lebih dari 40.000 (kasus dalam sehari) bagaimana suplai oksigen, bagaimana suplai obat, bagaimana suplai rumah sakit, sudah kami hitung," kata Luhut dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/7/2021) dilansir Kompas.com.
Lantas, skenario seperti apa yang dirancang pemerintah?
Fasilitas kesehatan
Lonjakan kasus Covid-19 berimbas pada meningkatnya angka keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan virus corona maupun fasilitas kesehatan lainnya.
Untuk mencegah kurangnya fasilitas kesehatan, pemerintah melakukan pengalihan sejumlah bangunan menjadi rumah sakit darurat Covid-19 dan lokasi isolasi pasien, misalnya, asrama haji, rumah susun, hingga rumah sakit-rumah sakit milik TNI-Polri di berbagai daerah.
Upaya itu sudah mulai dilakukan.