Kendati demikian, Ia menekankan tetap menghormati Jokowi.
Namun, tidak benar bahwa masyarakat Tionghoa akan mengikuti pilihan Jokowi di Pilpres 2024.
"Pernyataan yang telah disampaikan Hary Tanoe itu ngawur dan membuat resah masyarakat Tionghoa," imbuhnya.
Lebih lanjut, Jusuf Hamka meminta agar politikus-politikus Tionghoa untuk tidak mengklaim ataupun menyeret masyarakat Tionghoa dalam kegiatan berpolitik jelang Pilpres 2024.
Sementara itu, pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung juga tidak tinggal diam dengan pernyataan yang dilontarkan Hary Tanoe.
Rocky Gerung menilai Hary Tanoe terlalu gembira untuk melakukan klaim tersebut.
Dalam diskusi bersama Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, Rocky juga mengatakan bahwa 7 juta warga Tionghoa yang diklaim oleh Hary Tanoe itu juga ada klasifikasinya.
Kemungkinan, kata Rocky, Hary Tanoe berpikir untuk menemui Jokowi, lalu menemui Prabowo, sehingga sinyal dia sebagai salah satu tokoh masyarakat China akan mempunyai gerbong untuk masuk dalam politik.
Rocky menyebut klaim Hary Tanoe sebagai kecelakaan kalimat.