Saat itu, Jamil belajar membaca Alquran dan menjadi santri di Taman Pendidikan Al-Qur’an atau TPA.
Namun, sejak Jamil mendapat amanah untuk menjadi peserta dalam MTQ ke-43 tingkat Kota Samarinda, secara khusus Jamil belajar membaca Alquran kepada seorang guru mengaji bernama Arbayah.
“Suara emasnya ternyata membuat Ibu Arbayah terpikat. Kemudian Ibu Arbayah memberi perhatian khusus untuk Jamil. Selama 6 bulan, Ibu Arbayah mempersiapkan Jamil agar bisa ikut menjadi salah satu peserta MTQ ke-43,” ujar Erwan.
Erwan bersyukur sekaligus bangga bahwa usaha Jamil dan Ibu Arbayah berbuah manis. Jamil kini telah menjadi juara 1 MTQ tingkat Tuna Netra Tingkat Kota Samarinda.
Jamil tampil sebagai yang terbaik dari puluhan peserta lainnya dari perwakilan kecamatan di Samarinda.
(redaksi)