Sebaliknya, pihak yang kalah mesti membantu pihak yang menang, atau setidaknya tidak mengganggu.
Jokowi menekankan, persatuan dan kekompakan bangsa Indonesia sangat penting dewasa ini.
Ia menyebutkan, negara-negara Eropa kini sedang pusing memikirkan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan harga.
Kepala Negara juga menegaskan bahwa yang ia maksud dengan bersatu bukan sekadar tidak bertengkar.
Apa yang diungkapkan Jokowi merupakan kebijakan yang dilakukannya pada periode kedua kepempimpinannya, di mana ia mengajak rivalnya masuk ke kabinet.
Setelah terpilih sebagai presiden pada 2019, Jokowi mengajak kompetitornya di pemilihan presiden, Prabowo Subianto untuk menjadi menteri di kabinetnya.
Belakangan, Jokowi juga merekrut Sandiaga Uno, bekas calon wakil presiden pendamping Prabowo masuk ke kabinet.
(redaksi)