POJOKNEGERI.COM - Varian Covid-19 XBB.1.5 atau yang disebut dengan Kraken, ternyata sudah masuk hingga ke Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
Varian Covid-19 Kraken ini sendiri dinilai sebagai varian yang paling ganas karena mudah menular.
Diketahui, varian Covid-19 Kraken masuk ke Balikpapan berasal dari warga negara asing (WNA) asal Polandia berinisial JBS (45), yang merupakan pekerja migas.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Kantor Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Balikpapan, Zaenul membenarkan kabar tersebut.
Ia mengatakan bahwa WNA asal Polandia ini datang ke Indonesia pada tanggal 6 Januari 2023 dengan tujuan bekerja di lokasi migas.
Pada tanggal 7 Januari WNA tersebut bertolak ke Balikpapan lantaran akan berangkat ke lokasi kerja.
“Sempat menginap semalam di Jakarta. Kemudian tanggal 7 Januari berangkat ke Balikpapan karena mau on (kerja) di rig. Nah, karena ada prosedur di migas, karyawan baru harus dilakukan karantina dan pemeriksaan PCR di sebuah hotel dan hasilnya positif. Tapi antigennya hasilnya negatif,” katanya dikonfirmasi pada Kamis (26/1/2023).
Lantaran hasilnya positif, WNA tersebut langsung menjalani karantina di sebuah hotel.
Kemudian, pada tanggal 12 Januari petugas medis mengambil sampel Whole Genome Sequensing (WGS) untuk dikirim ke laboratorium Universitas Mulawarman melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim.
“Hasil WGS-nya keluar tanggal 19 Januari yaitu positif varian Kraken. Tapi, sebelumnya yakni pada tanggal 18 Januari dia jalani lagi tes PCR hasilnya sudah negatif,” tuturnya.
Lantaran hasilnya negatif sebelum hasil sampel WGS keluar, WNA tersebut lantas menjalani lagi proses karantina di salah satu hotel di kawasan Balikpapan Selatan sebagai syarat untuk kerja di lokasi.
Hingga akhirnya pada tanggal 23 Januari 2023 WNA hasil pemeriksaan ulang PCR dinyatakan negatif.
“Tanggal 23 Januari di tes PCR lagi hasilnya negatif. Jadi tanggal 24 Januari dia sudah dikirim ke lokasi di Selat Makassar,” ungkapnya.
Dengan adanya varian kraken di Balikpapan, pihak Dinas Kesehatan bersama KKP pun melakukan tracing terhadap kontak erat WNA tersebut.
Saat ini pihaknya juga masih melakukan tracing.
“Ya, tracing dilakukan dengan Dinas Kesehatan dan KKP. Sementara ini hasilnya negatif,” pungkasnya.
(redaksi)