Patut diperhatikan, kasus penularan monkeypox pada dasarnya dapat menjangkit siapa saja namun ini lebih rentan terjadi pada anak-anak dan lanjut usia (lansia).
Mengutip dari intruksi turunan Kementerian Kesehatan RI, Setyo menuturkan jika sejauh ini belum ada arahan khusus karena memang kasusnya belum ada di Indonesia. Tetapi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pencegahannya. Pertama menghindari kontak dengan hewan yang menjadi sarang virus, terutama hewan buas, tikus, primata, hewan sakit atau hewan mati. Kedua, hindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi monkeypox.
“Seperti kemarin ada Covid-19 tentu dihindari. Ini kan virus yang penyebaranya berbeda dengan Covid-19. Kalau virus itu bisa langsung dari cakaran binatang yang berbahaya tadi atau bisa juga dari orang yang sudah positif cacar monyet,” ucapnya.
Bukan hanya itu saja yang perlu diperhatikan, salah satunya segera mungkin menghindari mengkonsumsi daging yang tidak di masak dengan sempurna dan menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat. Contoh taat prokes kesehatan.
“Cacar monyet itu sifatnya melepuh, kemudian biasanya gatal, digaruk dan pecah. Nah itu kalau mengenai orang kebetulan kulitnya terluka bisa juga menjadi sumber penularan,” terangnya
“Bentuknya mirip seperti cacar air. Kalau ada anak-anak atau riwayat perjalanan luar negeri itu menjadi penentu juga. Belum ada intruksi khsusus dari kementerian, vaksinnya juga belum ada,” tutupnya.
(adv/diskominfokaltim)