POJOKNEGERI.COM - Belum saja wabah Covid-19 terselesaikan, belakangan ini ditemukan kembali wabah baru yaitu penyakit cacar monyet (monkeypox).
Dan ini telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global oleh organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO).
Hampir di seluruh belahan dunia ramai membincangkan persoalan wabah cacar monyet ini, dikonfirmasi pada 6 Mei 2022 di Britania Raya, yang diawali pada saat penduduk Inggris bepergian ke Nigeria di Afrika Barat, tempat penyakit ini bersifat endemis.
Walaupun wabah ini masih beredar di daerah Eropa, alangkah baiknya wilayah negara bagian Asia, salah satunya Negara Indonesia selalu waspada akan penyakit yang terbilang anyar.
Maka dari itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Setyo Basuki angkat suara, meski monkeypox secara global berstatus siaga darurat, karena memang telah masuk di beberapa negara, tetapi untuk di Indonesia sampai dengan hari ini belum ditemukan pasien terinfeksi.
“Cacar monyet di Indonesia belum, jadi di Kaltim juga belum. Siaga darurat itu secara global. Karena memang di beberapa negara telah masuk. Tetapi untuk di Indonesia sampai dengan hari ini belum ditemukan pasien terinfeksi,” tutur Setyo Basuki dikonfirmasi awak media melalui telepon seluler, Senin (25/7/2022).
Setyo sapaan karibnya menjelaskan, penyebab utama dari penyakit cacar monyet yaitu virus yang ditularkan melalui binatang. Seperti monyet dan binatang buas lainnya.
“Tetapi jelas penyakit ini sebetulnya seperti Covid-19, datang nya dari luar negeri. Maka yang menjadi perhatian sekali adalah pelaku perjalanan luar negeri untuk di screening. Karena kalau belum ada di Indonesia, sebetulnya penyakitnya memang belum ada,” ujarnya.
Patut diperhatikan, kasus penularan monkeypox pada dasarnya dapat menjangkit siapa saja namun ini lebih rentan terjadi pada anak-anak dan lanjut usia (lansia).
Mengutip dari intruksi turunan Kementerian Kesehatan RI, Setyo menuturkan jika sejauh ini belum ada arahan khusus karena memang kasusnya belum ada di Indonesia. Tetapi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pencegahannya. Pertama menghindari kontak dengan hewan yang menjadi sarang virus, terutama hewan buas, tikus, primata, hewan sakit atau hewan mati. Kedua, hindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi monkeypox.
“Seperti kemarin ada Covid-19 tentu dihindari. Ini kan virus yang penyebaranya berbeda dengan Covid-19. Kalau virus itu bisa langsung dari cakaran binatang yang berbahaya tadi atau bisa juga dari orang yang sudah positif cacar monyet,” ucapnya.
Bukan hanya itu saja yang perlu diperhatikan, salah satunya segera mungkin menghindari mengkonsumsi daging yang tidak di masak dengan sempurna dan menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat. Contoh taat prokes kesehatan.
“Cacar monyet itu sifatnya melepuh, kemudian biasanya gatal, digaruk dan pecah. Nah itu kalau mengenai orang kebetulan kulitnya terluka bisa juga menjadi sumber penularan,” terangnya
“Bentuknya mirip seperti cacar air. Kalau ada anak-anak atau riwayat perjalanan luar negeri itu menjadi penentu juga. Belum ada intruksi khsusus dari kementerian, vaksinnya juga belum ada,” tutupnya.
(adv/diskominfokaltim)