Gaspar sendiri belum sempat mendampingi tim di sisi lapangan pada laga resmi.
Saat Milo tak lagi memimpin tim pada 1 Oktober ketika Pesut Etam menang atas Madura United, visa kerja Gaspar belum keluar.
Setelah itu, kompetisi dihentikan karena Tragedi Kanjuruhan.
Namun menurut asisten pelatih Borneo FC, Miftahuddin Mukson, pergantian pelatih tak membawa pengaruh besar pada gaya dan karakter skuad Pesut Etam.
Sebab menurut Miftah, Pesut Etam sudah punya karakter tersendiri dalam permainan.
“Artinya siapa pun pelatihnya kalau memang sudah tahu karakter tim ini secara keseluruhan, maka akan mudah meneruskan apa yang diinginkannya pada tim,” ujar Miftah.
Perubahan skema bermain memang bakal berubah.
Sebab di era Milo, skema 4-3-3 lebih dominan dimainkan.
Sementara Gaspar dalam beberapa kali latihan, kerap memainkan dua striker dalam skema 4-4-2.