AH sapaan wali kota mengatakan ada beberapa masalah dalam hal kualitas finishing pekerjaan di antaranya masalah pada leveling atau perataan antara jalan lama dan jalan baru serta pemasangan saluran drainase yang dinilai tidak rapi. Selain itu, ada pula perbedaan tinggi antara besi mind hall dan permukaan jalan yang bisa membahayakan pengendara jika tidak segera diperbaiki.
“Meski kualitas beton yang digunakan untuk saluran drainase terlihat bagus namun pekerjaan finishing-nya masih banyak yang belum rapi kami menemukan adanya ketidakseimbangan antara level jalan lama dan baru serta adanya celah pada besi mind hall yang terpasang di bahu jalan ini sangat berbahaya bagi pengendara jadi saya meminta kepada kontraktor dan pengawas untuk segera memperbaiki hal tersebut,” ujar Andi Harun.
Andi Harun juga mengingatkan agar kontraktor dan pengawas proyek untuk segera menyelesaikan pekerjaan yang masih terbengkalai.
“Kami ingin memastikan bahwa proyek ini tidak hanya mengatasi masalah banjir tetapi juga kualitas pekerjaan yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Oleh karena itu, saya sudah menegur pengawas lapangan agar lebih ketat dalam mengawasi pekerjaan kontraktor. Pekerjaan yang tidak rapi harus segera diperbaiki,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2025 seluruh jalur yang terdampak proyek ini akan diaspal setelah pekerjaan saluran drainase selesai. Ia berharap masyarakat dapat bersabar karena pengerjaan proyek ini dilakukan secara bertahap mengingat terbatasnya anggaran yang tersedia.
“Karena keterbatasan anggaran proyek ini harus dilaksanakan secara bertahap. Tahun 2024 kita kerjakan di satu sisi, ll dan tahun 2025 akan dilanjutkan di sisi lainnya. Setelah semua pekerjaan saluran drainase selesai kami akan segera melanjutkan dengan pengaspalan agar jalan lebih mulus dan aman untuk digunakan,” ungkapnya.
(tim redaksi)