Tujuannya tidak hanya terbatas pada pelestarian sejarah, tetapi juga sebagai bagian dari pengembangan pariwisata. Jalur rempah menjadi peluang bagi generasi muda untuk membawa muhibah dari kota ke kota, mengunjungi cagar budaya, dan merangkai kembali sejarah melalui influencer muda.
"Namun, dalam upaya ini, muncul kendala terkait pelaksanaan dan kelembagaan," ujarnya.
Keterpisahan antara sektor pariwisata dan pendidikan kadang-kadang menghambat sinergi yang optimal. Pada akhirnya, keberhasilan inisiatif ini bergantung pada pengintegrasian aspek pariwisata dan pendidikan, di mana pendidikan memiliki peran penting dalam edukasi sejarah dan pengetahuan budaya.
"Sejauh ini, upaya telah dilakukan, tetapi tantangan anggaran menjadi masalah serius Keberlanjutan cagar budaya tidak hanya tentang keindahan fisiknya tetapi juga mengenai manfaatnya bagi masyarakat loka," ucapnya.
Oleh karena itu, perlu keseimbangan antara sektor pariwisata dan pendidikan dalam pemberian dana untuk pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan.
(Tim redaksi)