“Upaya pemerintah dalam menata bantaran Sungai Karang Mumus juga merupakan bagian dalam mengurangi aktivitas BABS, sesuai harapan warga Samarinda agar bagaimana air sungainya tidak tercemar,” kata Nina.
Atas gerakan ini, dukungan juga mengalir dari Aktivis lingkungan, Executive Director Sahabat Bumi Indonesia, Rahman Putra.
Menurutnya sebagian masyarakat masih ada yang belum mengerti kalau alam atau sungai itu punya keterbatasan "memurnikan" dirinya sendiri.
"Sehingga orang-orang tersebut mengira bahwa BABS di sungai tidak apa-apa," katanya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)