POJOKNEGERI.COM - Penjelasan diberikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan polemik bantuan rumah kader PDI Perjuangan.
Polemik muncul usai adanya informasi bahwa bantuan rumah kader PDIP itu menggunakan dana Baznas.
Dikatakan Ganjar Pranowo, bahwa program rehabilitasi rumah kader PDIP dari awal diniatkan menggunakan dana pribadi.
Namun, saat di lokasi pemberian bantuan, dia baru mengetahui jika ada Baznas. Menurutnya, sebelumnya Baznas telah mengecek bahwa pemberian bantuan itu tidak menyalahi aturan.
Disampaikan, Baznas berniat membantu dengan nominal Rp 20 juta. Dia pun akhirnya menerima bantuan Baznas meski sebenarnya dana tersebut belum cukup.
"Saya estimasi pasti kurang karena untuk pembangunan sampai jadi butuh sekitar Rp 50 juta. Nah sisanya nanti saya yang menyelesaikan," katanya di Semarang, Sabtu (31/12), dikutip dari Kompas.com.
Ganjar mengaku tidak keberatan jika bantuan dari Baznas ditarik kembali karena banyaknya pihak yang tak setuju.
Apalagi dana dari Baznas memang belum dicarikan karena program rehab rumah kader itu baru akan dimulai awal Januari 2023.
"Ya ditarik saja tidak apa-apa. Toh uangnya belum diberikan juga," ungkapnya.
Dia mengatakan dana Baznas nanti dialihkan untuk membantu warga yang lain. Misalnya, di Karimunjawa yang terisolasi akibat gelombang tinggi.
"Nanti di Karimunjawa kalau ada rumah yang perlu dibantu kan bisa juga diambilkan dana Baznas," katanya.
(redaksi)