Pada adegan ke 22, kedua pelaku semakin membabi-buta menghantamkan kayu balok digengamannya hingga korban tak lagi berdaya.
Setelah korban terkapar tak berdaya, kedua pelaku langsung pergi dan membuang peralatan yang digunakan untuk menghabisi sang guru.
Setelah merasa aman dan kembali mendapatkan ponselnya yang sempat disita korban, pada adegan ke 28 kedua pelaku kembali ke kamar tidurnya seolah tidak terjadi apa-apa.
Dari rekonstruksi tersebut, dijelaskan Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Iptu Teguh Wibowo ada dilakukan penambahan sebanyak 6 adegan dari saat pre rekon yang hanya dilakoni sebanyak 22 adegan.
"Totalnya ada 28 adegan, iya ada tambahan beberapa poin dalam pra rekonstruksi sebelumnya," ucap Teguh.
Lanjut Teguh, dari kesimpulan rekontruksi tersebut polisi melihat adanya unsur perencanaan yang dilakukan kedua pelaku.