Dijelaskannya, Pendapatan daerah Kaltim bersumber dari berbagai sektor, dengan kontribusi terbesar berasal dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).
Selain itu, retribusi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) lainnya juga berperan signifikan.
Ismiati menambahkan bahwa pencapaian ini didukung oleh pengembangan inovasi digital di bidang pelayanan pajak, seperti kemudahan pembayaran online yang mendorong peningkatan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak.
"Dengan pendapatan yang melebihi target, Pemprov Kaltim optimistis dapat mempercepat pembangunan infrastruktur dan layanan publik," pungkasnya. (*)